5 Cara Menjaga Skor Kredit di Saat Pandemi

5 Cara Menjaga Skor Kredit di Saat Pandemi

Jackierobinsonwest – Seseorang yang tidak mengerti apa itu skor kredit? Baiklah, mari berlabuh di sini sambil menikmati secangkir kopi panas. Oleh karena itu, skor kredit adalah peringkat yang diberikan kepada calon peminjam, terlepas dari apakah mereka memenuhi syarat untuk membayar tagihan pinjaman yang diajukan atau tidak. Skor kredit ini akan dicatat secara otomatis jika Anda memiliki rekening bank atas nama Anda.

 

Nilai skor kredit Anda akan muncul di riwayat kredit Anda, misalnya jika Anda mengambil pinjaman kendaraan bermotor (KKB), pinjaman KTA tanpa jaminan, pinjaman kepemilikan rumah (KPR), dll. Ketentuan terkait pemeringkatan kredit ini telah diatur dalam Peraturan OJK Nomor 40/POJK.03/2019 terkait Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.

 

Cara Menjaga Credit Score Saat Pandemi

Apa hubungan skor kredit dengan pandemi? Seperti yang kita ketahui bersama, pandemi membuat perekonomian masyarakat kacau balau. Banyak masyarakat menengah ke bawah yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan bahkan lebih sedikit untuk membayar tagihan, sulit untuk makan setiap hari.

 

Juga, jika gaji seseorang dikurangi, dipecat atau, lebih buruk, dipecat, itu akan semakin memperburuk situasi keuangan keluarga. Yang dapat Anda lakukan hanyalah bertahan dari pandemi tetapi tidak dapat membayar tagihan. Jika demikian, maka akan mempengaruhi skor kredit di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dioperasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menggantikan BI Checking. cek Kode bank btn

 

Terutama bagi Anda yang tidak menginginkan skor kredit yang buruk atau bermasalah, menjaga skor kredit yang baik sangatlah penting. Jadi bagaimana? Yuk simak 5 cara menjaga skor kredit bagus di masa pandemi, agar bisa mengajukan pinjaman di periode selanjutnya.

 

  1. Bayar tagihan Anda tepat waktu

Agar Anda dapat membayar tagihan tepat waktu, sebelum mengajukan pinjaman, Anda harus terlebih dahulu menyesuaikan kemampuan finansial Anda. Hitung gaji atau penghasilan Anda dan kurangi dengan biaya kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga Anda tidak akan kesulitan membayar cicilan setiap bulannya.

 

Jika Anda sudah mengukur kapasitas Anda, Anda bisa mengajukan pinjaman. Hal ini penting agar tidak ketinggalan dalam membayar kewajiban Anda. Dengan membayar tagihan Anda tepat waktu atau bahkan sebelum jatuh tempo, skor kredit Anda juga akan baik. Setel pengingat agar tidak ketinggalan membayar tagihan.

 

  1. Pertimbangkan layanan debit otomatis

Karena berbagai faktor, seperti terlalu sibuk, sakit atau pelupa, Anda mungkin tertinggal dalam membayar tagihan Anda. Hingga akhirnya ada debt collector yang menelepon atau mengirim sms ke nomor ponsel untuk mengingatkan tagihan Anda. Selain mempengaruhi nilai kredit, mungkin ada hukuman harian untuk beberapa jenis biaya, yang akan meningkatkan jumlah faktur.

 

Agar kejadian seperti ini tidak terjadi, sebaiknya pertimbangkan untuk memanfaatkan fitur debit otomatis langsung dari rekening Anda. Anda dapat mengatur kapan pembayaran invoice akan dilakukan setiap bulannya. Namun pastikan saldo di rekening Anda cukup agar proses gangguan saldo berjalan lancar.

 

  1. Jangan sampai terlilit hutang

Tidak masalah jika Anda ingin memiliki hutang, yang terpenting adalah Anda bisa membayarnya, karena hutang adalah kewajiban yang harus Anda bayar. Tapi pikirkan baik-baik kapan Anda ingin kembali bertugas. Meski gaji atau penghasilan Anda tinggi, jangan sampai utang menjadi kebiasaan.

 

Tapi kalau mau pinjam lagi harus lunasi dulu utang lama, supaya utang tidak menumpuk. Anda belum melunasi pinjaman sepeda motor Anda, Anda ingin mengajukan kembali KTA. Apalagi jika gaji atau penghasilan Anda pas-pasan, Anda mungkin kewalahan membayar cicilan setiap bulannya.

 

  1. Buka subtugas

Selain bekerja, Anda juga bisa mencari penghasilan tambahan, dari jual pulsa, katering, blogging, bisnis laundry, jualan online, dan jenis usaha sampingan lainnya. Anda dapat menggunakan penghasilan tambahan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Anda dan juga untuk meringankan hutang Anda. Lupakan membeli barang-barang yang tidak penting.

 

Memiliki usaha sampingan juga mampu menopang perekonomian keluarga sehingga bisa tetap stabil. Setidaknya Anda bisa memenuhi kebutuhan hidup dan membayar iuran. Memulai bisnis sampingan memang tidak mudah. Anda membutuhkan komitmen yang kuat, kerja keras dan ketekunan. Anda juga perlu memanfaatkan peluang yang ada, agar bisnis yang Anda jalani dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi.

 

  1. Hitung hutang dan penghasilan Anda

Idealnya, jumlah hutang tidak boleh melebihi 30 persen dari penghasilan bulanan Anda. Misalnya, gaji atau penghasilan bulanan Anda adalah Rp 5 juta, yang berarti 30 persen adalah Rp 1,5 juta. Besarnya cicilan yang harus dibayar maksimal Rp 1,5 juta. Aturan ini harus disesuaikan dengan gaji atau penghasilan Anda agar tidak terjadi kredit macet.

 

Langkah ini juga dinilai cukup efektif untuk menjaga kondisi keuangan agar tidak sulit melunasi utang. Selain itu, sisa gaji Anda dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti makan, biaya sekolah, dana darurat, tabungan, investasi hiburan. Jangan biarkan jumlah hutang Anda melebihi penghasilan Anda!